Sabtu, 03 Oktober 2009

Tentang Buah Hati Kita

Tentang Buah Hati Kita


Anak merupakan anugerah yang Tuhan berikan bagi satu keluarga dan setiap orang tua harus menyadari bahwa berkat Tuhan ini di didik menurut jalan yang Tuhan kehendaki.

Dalam mendidik anak kita melakukan :

1. Menyampaikan pengajaran, norma-norma, dan nilai-nilai hidup, aturan, hukum, ajaran agama, maupun cerita-cerita serta pengalaman yang mengandung didikan, mengajarkan pengenalan yang baik akan Tuhan

2. Mentoring terhadap pertumbuhan anak.

Tujuan Mendidik anak

1. Anak mengetahui apa yang baik dan yang tidak baik. Pengajaran, peraturan dan tata tertib berfungsi sebagai batasan norma, etika dan sopan santun.

2. Sepanjang masa hidupnya anak tidak akan menyimpang dari rencana dan kehendak Tuhan atas dirinya.

III. HAL-HAL YANG PERLU DI PAHAMI

1. Pertumbuhan, Penampilan dan Kemampuan Fisik yang Berbeda-beda Setiap orang tua harus bisa menerima anak sebagaimana adanya dan menyesuaikan cara mendidik anak dengan kondisi anak tersebut.

Contoh : Anak yang fisiknya lemah jangan dipaksa melakukan kegiatan fisik yang berat.

2. Pertumbuhan dan Kemampuan Mental yang Berbeda-beda

Setiap anak memiliki daya tangkap, daya pikir dan kemampuan komunikasi yang berbeda-beda. Orang tua harus menyesuaikan diri dengan tingkat kecerdasan anak masing-masing.

3. Sifat Dasar ( temperamen ) yang Berbeda-beda

Setiap anak memilki temperamen yang berbeda, sehingga cara mendidik mereka juga akan berbeda-beda.

4. Bakat dan Talenta yang Berbeda-beda

Orang tua harus mengenali dan membimbing anak sesuai dengan potensi, bakat dan talenta yang Tuhan berikan kepada setiap anak

5. Jalan Hidup yang Berbeda-beda

Orang tua janngan memaksakan keinginan atau kehendak dan cita-citanya sendiri kepada anaknya, karena anak harus bertumbuh dan berjalan sesuai dengan jalan kehidupan yang Tuhan kehendaki baginya.

IV. PENGARUH URUTAN KELAHIRAN TERHADAP KARAKTER ANAK

Urutan kelahiran mempunyai kecenderungan tertentu dan karateristik yang umum, tapi kunci yang benar dari semua ini adalah adanya aliran hubungan yang dinamis diantara anggota keluarga.

1. Karakteristik Anak Sulung

Sifat-sifat Khas

Kekuatan

Kelemahan

Kemampuan memimpin

Bertanggung jawab

Agresif

Agresif

Menghormati perintah

Bertindak semena-mena, tidak peka dan cenderung egois

Selalu mengalah

Koperatif

Dapat dimanfaatkan, diganggu, di gertak

Perfeksionist

Selalu mengerjakan sesuatu dengan benar

Cenderung menkritik diri merek sendiri maupun orang lain

Terorganisir

Membuat segalanya terkendali

Tidak nyaman dengan urutan proses, dan aturan-aturan

Penggerak

Ambisius

Menempatkan diri dan timnya dibawah ketegangan dan tekanan

Pembuat daftar

Menetapkan sasaran dan terencana

Terlalu fokus kesatu pekerjaan

Logis

Pemikiran yang tepat

Percaya bahwa dirinya selalu benar

terpelajar

Cenderung menjadi kutu buku

Fokus kepada fakta, dan tidak ada sense of humor

2. Karakteristik Anak Tengah

Sifat-sifat Khas

Kekuatan

Kelemahan

Bertumbuh merasa tertekan dan tidak menentu

Belajar untuk tidak jadi manja

Dapat menjadi pemberontak

Harapan-harapan yang masuk akal

Karena hidup tidak selalu adil, merka tidak manja, realistis

Dapat menjadi pencuriga, sinis, bahkan pahit

Sosial pemberani

Hubungan, untuk mempertahankan diri

Teman-teman dapat menjadi terlalu penting

Pemikir yang mandiri

Siap melakuakn hal-hal dengan berbeda. Pengambil resiko, melakukan tindakan dengan cara sendiri

Dapat menjadi kepala batu, keras kepala, tidak mau bekerja sama

Berkompromi

Ahli bernegosiasi

Dapat berusaha mendapatkan kedamaian dengan harga apapun

Diplomatis

Pembawa damai

Menjauhi konfrontasi

Suka ber-rahasia

Dapat di percaya menjaga rahasia

Gagal untuk mengakui ketika mereka membutuhkan pertolongan

3. Karakterstik Anak Bungsu

Sifat-sifat Khas

Kekuatan

Kelemahan

Pemikat

Disukai orang, menyenangkan

Penipu

Berorientasi pada orang-orang

Membaca orang – tahu bagaimana untuk berhubungan dan bekerja sama

Dapat terlihat tidak disiplin, cenderung terlalu banyak berbicara

Ulet

Ketekunan tanpa lelah, tidak mengenal tidak sebagai jawaban

Dapat menekan terlalu keras karena mereka melihat segala sesuatu hanya menuntut mereka

Penuh kasih sayang dan menarik hati

Perhatian, mudah dicintai

Mudah tertipu

Tidak rumit

Tampil santai, ikhlas dan dapat dipercaya

Sedikit pelupa, keluar dari fokus

Pencari perhatian

Menghibur, dan lucu

Dapat tampil egosentris

4. Karakteristik Anak Tunggal

Sifat-sifat Khas

Kekuatan

Kelemahan

Percaya diri

Tidak takut untuk mengambil keputusan

Dapat menjadi egosentris

Perfeksionist

Selalu mengerjakan hal-hal dengan benar, seksama dan rapi

Tidak pernah puas

Terorganisasi

Keteraturan dalam segala hal

Terlalu khawatir mengenai aturan, proses dan hhukum-hukum

Pengendali

Ambisius

Terlalu menekan diri sendiri atau rekan sekerja

Pembuat daftar

Emnetapkan sasaran-sasaran dan mencapainya

Dapat terkurung, kehilangan gambaran besar

Logis

Pemikir yang tepat

Percaya diri selalu benar

Terpelajar

Cenderung menjadi kutu buku

Fokus kepada pekerjaan, bukan situasi keseluruhan

V. TINGKAT PERTUMBUHAN ANAK

Kelompok

Fisik

Sosial

Mental

Emosi

1 – 3 tahun

Pertumbuhan pesat dan tidak merata, mulai melatih otot-otot besar, mulai belajar mengendalikan gerakan.

Egosentris, aman dalam lingkungan keluarga, dekat dengan ibunya, belajar bermain dengan anak sebaya. Membutuhkan waktu dan tempat yang aman untuk bermain.

Daya konsentrasi terbatas. Perbendaharaan kata-kata masih terbatas dan belum pasti mengerti. Belajar melalui semua panca indera. Punya rasa ingin tahu. Mulai mengenal angka.

Mudah di bimbing, mudah percaya, mudah merasa takut dan cemburu.

4 – 5 tahun

Lebih giat berlatih mengkoordinasikan gerak tubuhnya, mulai berlari, memanjat, melompat. Senang mendapati dirinya dapat melakukan sendiri berbagai gerakan

Melihat figur ayah sebagai pemberi solusi yang serba bisa, dan figur ibu sebagai pemberi rasa nyaman. Lebih senang bergaul dengan kakak daripada dengan adik.

Mulai mengembangkan daya khayalnya, merindukan pengalaman baru, suka meniru. Perbendaharaan kata mencapai 1500 kata, menhitung sampai 30.

Mudah menangis, cepat tertawa. Membutuhkan penjelasan akan hal-hal baru agar tidak berpersepsi negatif.

6 – 8 tahun

Mengalami perubahan pesat, pergantian gigi, detak jantung lebih cepat, aktif sekali, tertarik kepada banyak kegiatan, mulai mengurus diri sendiri

Masuk sekolah, perubahan yang mengandung tantangan, keluar dari lingkungan yang aman.

Belajar menulis dan membaca, bangga sekali dengan itu, haus akan cerita-cerita.

Mengadu kepada ibunya untuk pengalaman –pengalaman yang kuranng nyaman baginya.

9 – 11 tahun

Tubuh kuat dan seimbang, suka mengembara, menyelidiki hal-hal baru, terampil mengurus diri sendiri

Kadang-kadang berbeda pendapat dengan guru, menilai orang lain, beragumen membela diri.

Daya konsentrasi yang baik, mempunyai banyak minat, memiliki hobi.

Jarang takut, kurang sabar, cepat gusar dan kecewa jika gagal lakukan sesuatu.

VI. CARA MENDIDIK ANAK

Melalui :

1. Bimbingan dan Ajaran

a. Bimbingan yang Benar

Mendidik anak di mulai dengan memberikan bimbingan yang benar, misalnya : mengenai kebiasaan sejak bangun tidur, etika di meja makan, dan lain-lain agar anak benar-benar mengerti bagaimana melakukannya dengan baik.

b. Belajar Bertanggungjawab Sedini Mungkin

Tanggungjawab harus di tanamkan kepada anak-anak sedini mungkin. Misalnya meletakkan sepatu di tempatnya, merapikan mainannya sendiri, dan lain-lain.

c. Peraturan dan Ajaran

Menetapkan peraturan dan ketentuan serta menyampaikan ajaran adalah penting untuk menanamkan disiplin anak dalam keluarga.

d. Keteladanan

Orang tua harus menjadi teladan sehingga anak mengikuti apa yang di lakukan orang tuanya.

Keteladanan lebih berpengaruh daripada sekedar perkataan dan merupakan cara yang efektif untuk mengubah dan membentuk sampai dalm kehidupan selanjutnya.

2. Pendisiplinan

a. Semua Pendidikan Membutuhakn Disiplin

Bila tidak ada disiplin yang dapat dijalankan dengan konsisten, kehidupan anak dapat di ombang-ambingkan oleh perubahan perasaan dan dorongan hati sesaat, baik dari dirinya sendiri maupun orang lain.

b. Pendisiplinan adalah Bagian dari Pendidikan

Ajaran atau peraturan tidak akan efektif bila tidak di patuhi. Untuk itu perlu tindakan pendisiplinan bagi setiap pelanggaran.

c. Fungsi dan Tujuan Pendisiplinan

- Untuk menyadarkan anak akan kesalahannya

- Untuk membentuk karakter Kristus

- Menanamkan penundukan diri pada peraturan dan otoritas

- Melatih anak untuk hidup dengan bertanggung jawab

d. Bentuk Pendisiplinan

- Sesuai firman Tuhan

Ada didikan yang keras, ada didikan yang lunak

- Pendisiplinan bagi anak perempuan berbeda dengan anak laki-laki

Karena ada perbedaan respon dan emosi

- Pendisiplinan harus sesuai dengan kesalahannya

3. Fokus Didikan Harus Tetap Kepada Anak

Jangan menghhukum/marah dengan mengatakan :

“Papa malu kamu berbuat begitu!”,

“Kamu itu merusak martabat keluarga kita!”.

VII. PENGHARGAAN

Hadiah atau reward, merupakan cara yang baik setelah anak di beri penghukuman dan menyadari kesalahannya atau serelah anak melakuakn tugas-tugasnya dengan baik.

1. Kasih

Didikan/ajaran kepada anak ditujukan kepada pengendalian tingkah laku luar anak, tetapi belum tentu dapat mengubahkan kehidupan batin anak.

Untuk itu orang tua perlu memberikan lebih banyak kasih dengan tertib kepada anak.

2. Pujian

Melakukan pujian yang merupakan satu bentuj imbalan atau ‘reward’ yang wajar sebagai ungkapan terimakasih dan perhatian orang tua.

3. Hadiah

Hadiah yang di janjikan kepada anak untuk memotivasi dirinya merupakan pengaharapan yang wajar dan ‘fair’, ini merupakan penghargaan dan wujud kasih yang nyata.

VIII. ANAK-ANAK DIMATA TUHAN YESUS

1. Tanda Kemenangan

Pada zaman raja Salomo, anak panah adalah senjata yang paling di takuti, siapa yang terbaik menggunakan panah, dialah yang palinga banyak membunuh musuh.

2. Mudah Percaya dan Mudah Sesat

Anak kecil itu adalah contoh dari iman.

Merka percaya tanpa melihat dan merasakannya, cukup di beritahu, mereka langsung percaya.

3. Berbelas Kasihan

Melihat banyak orang menderita kelaparan, hati anak kecil gampang berbelas kasihan, tanpa ragu anak kecil tersebut, yang tidak di tulis namanya, langsung memberikan bekal makanan yang dibawanya kepada Tuhan Yesus.

4. Menggambarkan Karakter Surgawi

Banyak karakter anak kecil yang membuat semua orang tepesona, beberapa diantaranya adalah :

- Tidak pusing dengan kehidupannya

- Tidak sombong

- Mudah mengampuni

- Tulus dan suci

- Menyenangakn hati bapa (lucu dan ceria)

IX. TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANAK MUDA

Ada tiga hal yang mempengaruhi kehidupan anak muda, dan faktor inilah yang menjadi kekuatan atau sebaliknya menjadi penyebab terjadinya krisis pada anak muda. Faktor-faktor itu ialah :

A. Keluarga

1. Keluarga yang utuh : diman kedua orang tua mereka masih ada

Ada empat macam tipe keluarga yang utuh :

a. Keluarga yang disiplin tinggi dan kurang kasih :

· Keadaan rumah tangga sangat tegang dan tidak rileks

· Sering diwarnai teguran keras bahkan pukulanpun tidak terelakkan

· Anak yang berada dalam keluarga ini sering mengalami stress

b. Keluarga yang displin rendah dan kasih besar

Keluarga tipe ini dapat di jumpai dalam keluarga Imam Eli

Keluarga ini jarang ada teguran dan apa saja yang diminta anak, orang tua selalu memberikannya tanpa seleksi.

c. Keluarga yang disiplin kurang dan kasih kurang

· Biasanya anak ini tidak di kehendaki lahir dalam keluarga tersebut.

· Anak merasa tertolak, minder merasa tidak berarti.

d. Keluarga yang baik, kasih dan disiplinnya seimbang

· Orang tua menjadi teladan sebagai pelaku firman buat anak-anaknya.

· Aturan main dalam keluarganya jelas.

· Anak dalam keluargaini akan bertumbuh baik tubuh, jiwa dan rohnya

2. Keluarga yang tidak utuh

Keluarga ini adalah biasanya keluarga yang :

a. Keluarga yang broken home ; adalah keluarga yang hanya di asuh oleh bapak atau ibu saja karena mereka telah berpisah.

b. Keluarga yang salah satu telah meninggal.

B. Sekolah

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi generasi muda dari sekolah adalah :

· Sistem di sekolah (Kristen dan no Kristen)

· Pengaruh guru (baik, kejam, sadis dan lain-lain)

· Pengaruh teman sekolah (baik, nakal dan lain-lain)

· Sekkolah formal dan non formal.

C. Lingkungan

Pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik.

Siapa bergaul denngan orang bijak akan menjadi bijak, siapa bergaul dengan orang bebal menjadi malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar