Sabtu, 03 Oktober 2009

Sebaiknya Anda Tahu

LANGKAH TERUNGGUL PENGOPTIMALAN PIKIRAN


Disadur dari Buku “Mengoptimalkan Daya Pikir Meningkatkan Daya Ingat Dengan Mengerahkan Seluruh Kemampuan Otak” Karangan Prof. Jean Marie Stine.

(Disadur oleh: Jusuf A. Felubun, SPd, MA)


Mungkin anda sulit mempercayai, tapi setidaknya menyimak Potensi-potensi Psikologis anda dapat mengoptimalkan kekuatan otak anda. Dalam satu hal sistim ini membawahi semua ilmu pengoptimalan ingatan (memori) yang pernah dikembangkan.

Dalam keadaan sadar atau mengantuk, pada saat tertentu, 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, jutaan sel otak bekerja. Juga disaat anda tidur, otak terus menerus mengirim dan menerima informasi di bagian otak limbik, suhu tubuh, serta seluruh kegiatan yang dilibatkan dalam pernafasan, pencernaan dan mimpi.

Tapi seberapa besar anda menyadari hal itu? Berapa manfaat yang diperoleh darinya? Berapa besar perhatian anda kepada apa yang berlangsung di sekeliling anda.

Menurut survey, University Of Minnesota yang dilakukan oleh Psikolog Eric Klinger Ph.D. kita mengkonsentrasikan pada apa yang sedang kita kerjakan, kira-kira hanya sepertiga dari waktu kita. Kebanyakan tercurah pada hubungan, masalah-masalah pribadi, dan orang-orang yang membuat kita marah.

Jadi, bukan memfokuskan pada masalah yang dihadapi untuk dipecahkan, melainkan kita sehari-hari menggunakan waktu dengan cara ini. Test Psychometric membuktikan berikut ini :

  • Tiga puluh tiga persen (33%) memusatkan perhatian pada keadaan sekeliling atau aktivitas yang terjadi saat itu, disingkat ASI.
  • Dua puluh lima persen (25%) memikirkan tentang orang lain dan atau keadaan batin dirinya sendiri, disingkat OL/DS.
  • Enam persen (6%) berfikir aktif untuk memecahkan masalah, disingkat PM.
  • Tiga Persen (3%) memuji diri sendiri atau mengeritik diri sendiri.
  • Tiga Persen (3%)Cemas akan hal-hal yang membuat kita kuatir disingkat C/K.
  • Dua Persen (2%) memberi petunjuk pada diri sendiri disingkat BPD.
  • Satu Persen (1%) memikirkan tentang tindak kekerasan disingkat TK.
  • Dua Puluh enam persen (26%) untuk hal-hal selebihnya, terbagi diantara berbagai macam subjek / masalah, disingkat BS.

Dapat anda lihat bahwa dengan menghentikan kebiasaan membagi-bagi pikiran seperti ini anda dapat menggunakan data yang diserap oleh otak dua kali lebih banyak. Dengan menghentikan kebiasaan tersebut, anda akan mengakses data secara maksimal.

Itu benar. Konsentrasi saja sudah cukup untuk melipatgandakan kekuatan pikiran. Penelitian di University Of California, San Diego, membuktikan Pameo: “Anda tidak dapat mengerjakan dua hal sekaligus – setidaknya tidak dengan baik. Jika anda membagi perhatian, anda mengurangi separuh dari kekuatan potensial otak.

Dalam sebuah penelitian lain, beberapa orang diminta memberi label barang-barang di sebuah daftar dengan tangan kanan; sementara tangan kiri menekan sebuah tombol setiap kali mereka mendengar not tertentu dalam serangkaian nada musik. Hasilnya menunjukkan penurunan kemampuan mental yang menyolok pada saat konsentrasi mereka terbagi. Pelaku Test (responden) selalu menekan tombol lebih lambat ketika nada berbunyi pada saat mereka menulis label. Kemungkinan membuat kesalahan juga lebih besar pada penulisan label disaat menekan tombol.


LANGKAH PENGOPTIMALAN KEKUATAN PIKIRAN

DARI BAWAH SADAR


Anda dapat menerapkan penemuan tersebut dalam kegiatan sehari-hari.

1. Lihatlah Jam

2. Perhatikan berapa lama anda perlukan untuk membaca beberapa halaman terakhir

3. Sekarang, kembali membaca. Namun kali ini, berusahalah secara sadar untuk konsentrasi membaca secepat mungkin tanpa melewati satu pun kata.

4. (Langkah empat diberikan di akhir pendahuluan ini).

Menurut penelitian Prof. Lewicki pikiran bawah sadar lebih cerdas daripada pikiran sadar. Menurut Prof. Psikologi Dean Simonton, Ph.D, menyimpulkan bahwa orang seperti Einstein, Edison dan Madam Curie dan lain-lain Penemu Iptek sesungguhnya tidak lebih luar biasa cerdas dari manusia rata-rata.

Yang melakukan banyak penelitian dan penemuan sesungguhnya memiliki keistimewaan yaitu mental jenius kreatifitas. Sehingga kesimpulannya, tidak ada hubungan antara IQ yang tinggi dengan kreativitas. Kelebihan para penemu itu adalah menurut Prof. Simonton mereka hanya menggunakan gudang kekuatan mental bawah sadarnya dengan lebih baik.

Para Jenius penemu ini kata Psikolog Earnest, Ph.D, mendapatkan idenya dari tempat yang sama dengan orang kebanyakan yaitu Pikiran Bawah Sadar. Prof. Rossi menulis bahwa pikiran bawah sadar merupakan sumber kreativitas manusia.

Kita semua mengalami saat-saat dimana ide atau pandangan kreatif muncul kedalam pikiran sadar dari sumbernya di dalam pikiran bawah sadar, Prof. Rossi melanjutkan. Ketika kita menangkap solusi sebuah masalah yang sulit tiba-tiba kita mempunyai pandangan baru atau mendapatkan kilatan inspirasi.

Seperti para murid Lewicki, Einstein, dan Beethoven, pikiran bawah sadar anda adalah seorang Jenius Mental. Diam-diam mereka menyuruh si jenius “tersebut bekerja untuknya ketika mereka memasuki gudang kekuatan mental bawah sadar, mengapa kita tidak lebih kreatif padahal rata-rata kita mempunyai 4000 pikiran setiap 24 jam. Jawabnya sederhana : umumnya kita terbiasa mengakses potongan kecil kekuatan otak kita. Menurut hasil riset Stanford Research Institute sekitar 10 persen saja kita menggunakan kekuatan otak kita, sementara 90 persen tidak digunakan (Ibid hal 26).



MENGAKTIFKAN OPTIMUM LEARNING STATE (OLS)


Jika anda mengenang kembali jalani hidup anda tanpa ragu, anda mengingat paling sedikit satu kejadian dimana belajar terasa sangat mudah bagi anda, sehingga tertanam begitu dalam dan jelas di ingatan. Saya menyebut keadaan ini Optimum Learning State (OLS), ada yang menyebutnya Peak Performance, The Flow State dan The Peak Learning State.

Peneliti dari University Chicago, Prof Mihaly Csikszentmihalyi menjelaskan OLS sebagai berikut :”Keadaan konsentrasi total yang menyerap secara mutlak perasaan sehingga anda berada dalam kekuasaan/pengaruh saat itu, dan memperlihatkan unjuk kerja puncak dari kemampuan anda”. Dalam OLS anda benar-benar terserap kedalam apa yang dipelajari dan pemahaman anda mencapai maksimum.

Penelitian terdahulu tentang OLS menghubungkannya dengan gelombang theta. Penyelidikan dengan mesin EEG (gelombang Otak) memperlihatkan bahwa ketika kita belajar dalam kondisi puncak otak mengeluarkan Gelombang Elektromagnetik dengan kecepatan 4 sampai 7 siklus perdetik (CPS) atau jangkauan Theta. Sebagian besar kondisi kesadaran yang penting mulai dari tidur sampai sadar penuh menghasilkan karakteristik gelombang otak tersendiri.

Gelombang otak biasanya diukur dalam jangkauan paling lambat hingga paling cepat. Psychometrics Test sebagai berikut :

  1. Gelombang delta 1 – 3 CPS (Cyclus Per Second) – Tidur nyenyak tanpa mimpi.
  2. Gelombang Theta 4 – 7 CPS (Cyclus Per Second) – Emosi (gembira, senang, marah, benci dll) atau konsentrasi mendalam.
  3. Gelombang Alpha 8 – 12 CPS (Cyclus Per Second) – Rileks dan meditasi.
  4. Gelombang Betha 13 – 40 CPS (Cyclus Per Second) – Keadaan sadar dan mimpi.

Kesulitan bagi mereka yang berusaha mencapai OLS adalah tidak ada cara yang diketahui untuk menghasilkan gelombang Theta (4-7 CPS) dengan sengaja. Situasi ini menekan para peneliti mengadakan research secara mendalam dalam jangka panjang. Akhirnya mereka menemukan sesuatu yang menarik. Gelombang Theta (4-7 CPS) yang dihubungkan dengan OLS dan Gelombang Alpha (8-12 CPS) dengan rileksasi mendalam terletak berdampingan, hanya dipisahkan 1 CPS. Secara normal kita berfikir tentang kreatifitas yang kuat dan rileksasi yang tenang dengan sangat berbeda. Padahal, dilihat dari segi CPS jelas bahwa komponen mental dalam kondisi rileksasi mendalam dan kondisi konsentrasi sangat berkaitan.

Jadi langkah kita untuk membawa pikiran kita pada kondisi OLS ialah dengan berusaha mencapai rileksasi yang mendalam dengan 8 – 12 CPS kemudian memperlambatnya sehingga semua siklus fital mengadakan lagi satu siklus perdetik untuk mengaktifkan OLS.

Sekarang, peneliti Phillip dan semua orang yang seperti dia, dapat memasuki OLS dengan sengaja (direkayasa) setiap kali memerlukan. Direkomendasikan tiga langkah rekayasa tersebut.

  • Langkah pertama : Menggunakan pernafasan yang dalam untuk menciptakan OLS yaitu dengan mendengarkan musik rohani atau klasik untuk mencapai Gelombang Alpha (8-12 CPS) yaitu rileksasi mendalam dan meditasi atau doa.
  • Langkah kedua : Menggunakan rileksasi untuk memperdalam OLS dengan memperlambat gelombang Elektromagnetik otak menjadi Theta (4-7 CPS).
Langkah ketiga : Menggunakan latihan untuk mengunci OLS.


Terima Kasih semoga bermanfaat bagi Anda..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar