Tentang Buah Hati Kita
Anak merupakan anugerah yang Tuhan berikan bagi satu keluarga dan setiap orang tua harus menyadari bahwa berkat Tuhan ini di didik menurut jalan yang Tuhan kehendaki.
Dalam mendidik anak kita melakukan :
1. Menyampaikan pengajaran, norma-norma, dan nilai-nilai hidup, aturan, hukum, ajaran agama, maupun cerita-cerita serta pengalaman yang mengandung didikan, mengajarkan pengenalan yang baik akan Tuhan
2. Mentoring terhadap pertumbuhan anak.
Tujuan Mendidik anak
1. Anak mengetahui apa yang baik dan yang tidak baik. Pengajaran, peraturan dan tata tertib berfungsi sebagai batasan norma, etika dan sopan santun.
2. Sepanjang masa hidupnya anak tidak akan menyimpang dari rencana dan kehendak Tuhan atas dirinya.
III. HAL-HAL YANG PERLU DI PAHAMI
1. Pertumbuhan, Penampilan dan Kemampuan Fisik yang Berbeda-beda Setiap orang tua harus bisa menerima anak sebagaimana adanya dan menyesuaikan cara mendidik anak dengan kondisi anak tersebut.
Contoh : Anak yang fisiknya lemah jangan dipaksa melakukan kegiatan fisik yang berat.
2. Pertumbuhan dan Kemampuan Mental yang Berbeda-beda
Setiap anak memiliki daya tangkap, daya pikir dan kemampuan komunikasi yang berbeda-beda. Orang tua harus menyesuaikan diri dengan tingkat kecerdasan anak masing-masing.
3. Sifat Dasar ( temperamen ) yang Berbeda-beda
Setiap anak memilki temperamen yang berbeda, sehingga cara mendidik mereka juga akan berbeda-beda.
4. Bakat dan Talenta yang Berbeda-beda
Orang tua harus mengenali dan membimbing anak sesuai dengan potensi, bakat dan talenta yang Tuhan berikan kepada setiap anak
5. Jalan Hidup yang Berbeda-beda
Orang tua janngan memaksakan keinginan atau kehendak dan cita-citanya sendiri kepada anaknya, karena anak harus bertumbuh dan berjalan sesuai dengan jalan kehidupan yang Tuhan kehendaki baginya.
IV. PENGARUH URUTAN KELAHIRAN TERHADAP KARAKTER ANAK
Urutan kelahiran mempunyai kecenderungan tertentu dan karateristik yang umum, tapi kunci yang benar dari semua ini adalah adanya aliran hubungan yang dinamis diantara anggota keluarga.
1. Karakteristik Anak Sulung
Sifat-sifat Khas | Kekuatan | Kelemahan |
Kemampuan memimpin | Bertanggung jawab | Agresif |
Agresif | Menghormati perintah | Bertindak semena-mena, tidak peka dan cenderung egois |
Selalu mengalah | Koperatif | Dapat dimanfaatkan, diganggu, di gertak |
Perfeksionist | Selalu mengerjakan sesuatu dengan benar | Cenderung menkritik diri merek sendiri maupun orang lain |
Terorganisir | Membuat segalanya terkendali | Tidak nyaman dengan urutan proses, dan aturan-aturan |
Penggerak | Ambisius | Menempatkan diri dan timnya dibawah ketegangan dan tekanan |
Pembuat daftar | Menetapkan sasaran dan terencana | Terlalu fokus kesatu pekerjaan |
Logis | Pemikiran yang tepat | Percaya bahwa dirinya selalu benar |
terpelajar | Cenderung menjadi kutu buku | Fokus kepada fakta, dan tidak ada sense of humor |
2. Karakteristik Anak Tengah
Sifat-sifat Khas | Kekuatan | Kelemahan |
Bertumbuh merasa tertekan dan tidak menentu | Belajar untuk tidak jadi manja | Dapat menjadi pemberontak |
Harapan-harapan yang masuk akal | Karena hidup tidak selalu adil, merka tidak manja, realistis | Dapat menjadi pencuriga, sinis, bahkan pahit |
Sosial pemberani | Hubungan, untuk mempertahankan diri | Teman-teman dapat menjadi terlalu penting |
Pemikir yang mandiri | Siap melakuakn hal-hal dengan berbeda. Pengambil resiko, melakukan tindakan dengan cara sendiri | Dapat menjadi kepala batu, keras kepala, tidak mau bekerja sama |
Berkompromi | Ahli bernegosiasi | Dapat berusaha mendapatkan kedamaian dengan harga apapun |
Diplomatis | Pembawa damai | Menjauhi konfrontasi |
Suka ber-rahasia | Dapat di percaya menjaga rahasia | Gagal untuk mengakui ketika mereka membutuhkan pertolongan |
3. Karakterstik Anak Bungsu
Sifat-sifat Khas | Kekuatan | Kelemahan |
Pemikat | Disukai orang, menyenangkan | Penipu |
Berorientasi pada orang-orang | Membaca orang – tahu bagaimana untuk berhubungan dan bekerja sama | Dapat terlihat tidak disiplin, cenderung terlalu banyak berbicara |
Ulet | Ketekunan tanpa lelah, tidak mengenal tidak sebagai jawaban | Dapat menekan terlalu keras karena mereka melihat segala sesuatu hanya menuntut mereka |
Penuh kasih sayang dan menarik hati | Perhatian, mudah dicintai | Mudah tertipu |
Tidak rumit | Tampil santai, ikhlas dan dapat dipercaya | Sedikit pelupa, keluar dari fokus |
Pencari perhatian | Menghibur, dan lucu | Dapat tampil egosentris |
4. Karakteristik Anak Tunggal
Sifat-sifat Khas | Kekuatan | Kelemahan |
Percaya diri | Tidak takut untuk mengambil keputusan | Dapat menjadi egosentris |
Perfeksionist | Selalu mengerjakan hal-hal dengan benar, seksama dan rapi | Tidak pernah puas |
Terorganisasi | Keteraturan dalam segala hal | Terlalu khawatir mengenai aturan, proses dan hhukum-hukum |
Pengendali | Ambisius | Terlalu menekan diri sendiri atau rekan sekerja |
Pembuat daftar | Emnetapkan sasaran-sasaran dan mencapainya | Dapat terkurung, kehilangan gambaran besar |
Logis | Pemikir yang tepat | Percaya diri selalu benar |
Terpelajar | Cenderung menjadi kutu buku | Fokus kepada pekerjaan, bukan situasi keseluruhan |
V. TINGKAT PERTUMBUHAN ANAK
Kelompok | Fisik | Sosial | Mental | Emosi |
1 – 3 tahun | Pertumbuhan pesat dan tidak merata, mulai melatih otot-otot besar, mulai belajar mengendalikan gerakan. | Egosentris, aman dalam lingkungan keluarga, dekat dengan ibunya, belajar bermain dengan anak sebaya. Membutuhkan waktu dan tempat yang aman untuk bermain. | Daya konsentrasi terbatas. Perbendaharaan kata-kata masih terbatas dan belum pasti mengerti. Belajar melalui semua panca indera. Punya rasa ingin tahu. Mulai mengenal angka. | Mudah di bimbing, mudah percaya, mudah merasa takut dan cemburu. |
4 – 5 tahun | Lebih giat berlatih mengkoordinasikan gerak tubuhnya, mulai berlari, memanjat, melompat. Senang mendapati dirinya dapat melakukan sendiri berbagai gerakan | Melihat figur ayah sebagai pemberi solusi yang serba bisa, dan figur ibu sebagai pemberi rasa nyaman. Lebih senang bergaul dengan kakak daripada dengan adik. | Mulai mengembangkan daya khayalnya, merindukan pengalaman baru, suka meniru. Perbendaharaan kata mencapai 1500 kata, menhitung sampai 30. | Mudah menangis, cepat tertawa. Membutuhkan penjelasan akan hal-hal baru agar tidak berpersepsi negatif. |
6 – 8 tahun | Mengalami perubahan pesat, pergantian gigi, detak jantung lebih cepat, aktif sekali, tertarik kepada banyak kegiatan, mulai mengurus diri sendiri | Masuk sekolah, perubahan yang mengandung tantangan, keluar dari lingkungan yang aman. | Belajar menulis dan membaca, bangga sekali dengan itu, haus akan cerita-cerita. | Mengadu kepada ibunya untuk pengalaman –pengalaman yang kuranng nyaman baginya. |
9 – 11 tahun | Tubuh kuat dan seimbang, suka mengembara, menyelidiki hal-hal baru, terampil mengurus diri sendiri | Kadang-kadang berbeda pendapat dengan guru, menilai orang lain, beragumen membela diri. | Daya konsentrasi yang baik, mempunyai banyak minat, memiliki hobi. | Jarang takut, kurang sabar, cepat gusar dan kecewa jika gagal lakukan sesuatu. |
VI. CARA MENDIDIK ANAK
Melalui :
1. Bimbingan dan Ajaran
a. Bimbingan yang Benar
Mendidik anak di mulai dengan memberikan bimbingan yang benar, misalnya : mengenai kebiasaan sejak bangun tidur, etika di meja makan, dan lain-lain agar anak benar-benar mengerti bagaimana melakukannya dengan baik.
b. Belajar Bertanggungjawab Sedini Mungkin
Tanggungjawab harus di tanamkan kepada anak-anak sedini mungkin. Misalnya meletakkan sepatu di tempatnya, merapikan mainannya sendiri, dan lain-lain.
c. Peraturan dan Ajaran
Menetapkan peraturan dan ketentuan serta menyampaikan ajaran adalah penting untuk menanamkan disiplin anak dalam keluarga.
d. Keteladanan
Orang tua harus menjadi teladan sehingga anak mengikuti apa yang di lakukan orang tuanya.
Keteladanan lebih berpengaruh daripada sekedar perkataan dan merupakan cara yang efektif untuk mengubah dan membentuk sampai dalm kehidupan selanjutnya.
2. Pendisiplinan
a. Semua Pendidikan Membutuhakn Disiplin
Bila tidak ada disiplin yang dapat dijalankan dengan konsisten, kehidupan anak dapat di ombang-ambingkan oleh perubahan perasaan dan dorongan hati sesaat, baik dari dirinya sendiri maupun orang lain.
b. Pendisiplinan adalah Bagian dari Pendidikan
Ajaran atau peraturan tidak akan efektif bila tidak di patuhi. Untuk itu perlu tindakan pendisiplinan bagi setiap pelanggaran.
c. Fungsi dan Tujuan Pendisiplinan
- Untuk menyadarkan anak akan kesalahannya
- Untuk membentuk karakter Kristus
- Menanamkan penundukan diri pada peraturan dan otoritas
- Melatih anak untuk hidup dengan bertanggung jawab
d. Bentuk Pendisiplinan
- Sesuai firman Tuhan
Ada didikan yang keras, ada didikan yang lunak
- Pendisiplinan bagi anak perempuan berbeda dengan anak laki-laki
Karena ada perbedaan respon dan emosi
- Pendisiplinan harus sesuai dengan kesalahannya
3. Fokus Didikan Harus Tetap Kepada Anak
Jangan menghhukum/marah dengan mengatakan :
“Papa malu kamu berbuat begitu!”,
“Kamu itu merusak martabat keluarga kita!”.
VII. PENGHARGAAN
Hadiah atau reward, merupakan cara yang baik setelah anak di beri penghukuman dan menyadari kesalahannya atau serelah anak melakuakn tugas-tugasnya dengan baik.
1. Kasih
Didikan/ajaran kepada anak ditujukan kepada pengendalian tingkah laku luar anak, tetapi belum tentu dapat mengubahkan kehidupan batin anak.
Untuk itu orang tua perlu memberikan lebih banyak kasih dengan tertib kepada anak.
2. Pujian
Melakukan pujian yang merupakan satu bentuj imbalan atau ‘reward’ yang wajar sebagai ungkapan terimakasih dan perhatian orang tua.
3. Hadiah
Hadiah yang di janjikan kepada anak untuk memotivasi dirinya merupakan pengaharapan yang wajar dan ‘fair’, ini merupakan penghargaan dan wujud kasih yang nyata.
VIII. ANAK-ANAK DIMATA TUHAN YESUS
1. Tanda Kemenangan
Pada zaman raja Salomo, anak panah adalah senjata yang paling di takuti, siapa yang terbaik menggunakan panah, dialah yang palinga banyak membunuh musuh.
2. Mudah Percaya dan Mudah Sesat
Anak kecil itu adalah contoh dari iman.
Merka percaya tanpa melihat dan merasakannya, cukup di beritahu, mereka langsung percaya.
3. Berbelas Kasihan
Melihat banyak orang menderita kelaparan, hati anak kecil gampang berbelas kasihan, tanpa ragu anak kecil tersebut, yang tidak di tulis namanya, langsung memberikan bekal makanan yang dibawanya kepada Tuhan Yesus.
4. Menggambarkan Karakter Surgawi
Banyak karakter anak kecil yang membuat semua orang tepesona, beberapa diantaranya adalah :
- Tidak pusing dengan kehidupannya
- Tidak sombong
- Mudah mengampuni
- Tulus dan suci
- Menyenangakn hati bapa (lucu dan ceria)
IX. TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANAK MUDA
Ada tiga hal yang mempengaruhi kehidupan anak muda, dan faktor inilah yang menjadi kekuatan atau sebaliknya menjadi penyebab terjadinya krisis pada anak muda. Faktor-faktor itu ialah :
A. Keluarga
1. Keluarga yang utuh : diman kedua orang tua mereka masih ada
Ada empat macam tipe keluarga yang utuh :
a. Keluarga yang disiplin tinggi dan kurang kasih :
· Keadaan rumah tangga sangat tegang dan tidak rileks
· Sering diwarnai teguran keras bahkan pukulanpun tidak terelakkan
· Anak yang berada dalam keluarga ini sering mengalami stress
b. Keluarga yang displin rendah dan kasih besar
Keluarga tipe ini dapat di jumpai dalam keluarga Imam Eli
Keluarga ini jarang ada teguran dan apa saja yang diminta anak, orang tua selalu memberikannya tanpa seleksi.
c. Keluarga yang disiplin kurang dan kasih kurang
· Biasanya anak ini tidak di kehendaki lahir dalam keluarga tersebut.
· Anak merasa tertolak, minder merasa tidak berarti.
d. Keluarga yang baik, kasih dan disiplinnya seimbang
· Orang tua menjadi teladan sebagai pelaku firman buat anak-anaknya.
· Aturan main dalam keluarganya jelas.
· Anak dalam keluargaini akan bertumbuh baik tubuh, jiwa dan rohnya
2. Keluarga yang tidak utuh
Keluarga ini adalah biasanya keluarga yang :
a. Keluarga yang broken home ; adalah keluarga yang hanya di asuh oleh bapak atau ibu saja karena mereka telah berpisah.
b. Keluarga yang salah satu telah meninggal.
B. Sekolah
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi generasi muda dari sekolah adalah :
· Sistem di sekolah (Kristen dan no Kristen)
· Pengaruh guru (baik, kejam, sadis dan lain-lain)
· Pengaruh teman sekolah (baik, nakal dan lain-lain)
· Sekkolah formal dan non formal.
C. Lingkungan
Pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik.
Siapa bergaul denngan orang bijak akan menjadi bijak, siapa bergaul dengan orang bebal menjadi malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar